Minggu, 22 Desember 2013

Pencapresan Rhoma Irama

Senin, 16/12/2013 15:27 WIB

Irfani Nurmaliah - detikNews


Jakarta - PKB melalui Ketua Umumnya, Muhaimin Iskandar, menegaskan bahwa PKB menetapkan Haji Rhoma Irama sebagai Capres PKB menghadapi Pilpres 2014. Mahfud MD juga diberi ruang untuk tampil sebagai Capres PKB, namun ternyata Mahfud MD tidak ada dinamika yang konkret untuk menjadi Capres PKB. 

Sementara itu PKB juga membuka pintu bagi kemungkinan Jusuf Kalla kader politik Partai Golkar untuk menjadi Capres PKB. Namun, sampai 14 Desember 2013 Jusuf Kala belum pernah mengadakan komunikasi dengan PKB.

Sementara itu Haji Rhoma Irama dengan sikap dan upaya yang mantap selalu mengatakan ia adalah Capres PKB. Didirikannya Posko pemenangan kubu Rhoma Irama: Rhoma Irama For The Republic of Indonesia, juga merupakan indikasi keseriusan Rhoma Irama. 

Keputusan Muhaimin Iskandar yang menetapkan Rhoma Irama sebagai Capres nampaknya perlu diberikan catatan, melihat tampilnya Mahfud MD didukung oleh PKB Jawa Tengah sebagai nominasi Capres dalam Pilpres 2014 sebagaimana tersiar pada 15 Desember 2013. Catatan tersebut adalah untuk mencegah terjadinya kebingungan massa PKB pada tingkat bawah, sebaiknya DPP PKB memutuskan Capres PKB akan ditentukan kembali setelah Pemilu Legislatif, April 2014. 

Heboh di Media Massa

Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar menegaskan bahwa pencapresan Raja Dangdut Rhoma Irama sudah final. Meskipun ada nama Mahfud MD dan Jusuf Kalla (JK) yang juga digadang-gadang menjadi bakal calon presiden PKB. "Puluhan kali saya deklarasikan bang Haji Rhoma Capres PKB," kata Muhaimin saat menggelar jumpa pers usai meresmikan posko pemenangan Rhoma di Jakarta Timur, Sabtu (14/12). 

Pria yang akrab disapa Cak Imin ini menjelaskan, terkait dengan Mahfud MD dan JK, dirinya hanya memberikan ruang dari aspirasi kader yang mendorong kedua tokoh itu maju Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar tidak terima sindiran Capres Hanura Wiranto kepada Rhoma Irama. Dia menantang mantan Panglima ABRI itu untuk adu kuat dengan jagoannya, raja dangdut Rhoma Irama . Muhaimin mengatakan, lebih baik Wiranto urus partainya sendiri. Ketimbang harus menyindir Rhoma sebagai capres PKB.



Jakarta - PKB melalui Ketua Umumnya, Muhaimin Iskandar, menegaskan bahwa PKB menetapkan Haji Rhoma Irama sebagai Capres PKB menghadapi Pilpres 2014. Mahfud MD juga diberi ruang untuk tampil sebagai Capres PKB, namun ternyata Mahfud MD tidak ada dinamika yang konkret untuk menjadi Capres PKB. 

Sementara itu PKB juga membuka pintu bagi kemungkinan Jusuf Kalla kader politik Partai Golkar untuk menjadi Capres PKB. Namun, sampai 14 Desember 2013 Jusuf Kala belum pernah mengadakan komunikasi dengan PKB.

Sementara itu Haji Rhoma Irama dengan sikap dan upaya yang mantap selalu mengatakan ia adalah Capres PKB. Didirikannya Posko pemenangan kubu Rhoma Irama: Rhoma Irama For The Republic of Indonesia, juga merupakan indikasi keseriusan Rhoma Irama. 

Keputusan Muhaimin Iskandar yang menetapkan Rhoma Irama sebagai Capres nampaknya perlu diberikan catatan, melihat tampilnya Mahfud MD didukung oleh PKB Jawa Tengah sebagai nominasi Capres dalam Pilpres 2014 sebagaimana tersiar pada 15 Desember 2013. Catatan tersebut adalah untuk mencegah terjadinya kebingungan massa PKB pada tingkat bawah, sebaiknya DPP PKB memutuskan Capres PKB akan ditentukan kembali setelah Pemilu Legislatif, April 2014. 

Heboh di Media Massa

Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar menegaskan bahwa pencapresan Raja Dangdut Rhoma Irama sudah final. Meskipun ada nama Mahfud MD dan Jusuf Kalla (JK) yang juga digadang-gadang menjadi bakal calon presiden PKB. "Puluhan kali saya deklarasikan bang Haji Rhoma Capres PKB," kata Muhaimin saat menggelar jumpa pers usai meresmikan posko pemenangan Rhoma di Jakarta Timur, Sabtu (14/12). 

Pria yang akrab disapa Cak Imin ini menjelaskan, terkait dengan Mahfud MD dan JK, dirinya hanya memberikan ruang dari aspirasi kader yang mendorong kedua tokoh itu maju Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar tidak terima sindiran Capres Hanura Wiranto kepada Rhoma Irama. Dia menantang mantan Panglima ABRI itu untuk adu kuat dengan jagoannya, raja dangdut Rhoma Irama . Muhaimin mengatakan, lebih baik Wiranto urus partainya sendiri. Ketimbang harus menyindir Rhoma sebagai capres PKB.






PKB sadar partai tersebut miskin kader yang memiliki popularitasnya luas dan elektabilitasnya tinggi. Diakui atau tidak, sejak meninggalnya Gus Dur, permusuhan antara kubu Muhaimin Iskandar dengan kubu keluarga Gus Dur tidak pernah berhenti. 

Muhaimin Iskandar sadar bahwa PKB yang dipimpinnya memerlukan seorang tokoh yang dapat menjadi daya tarik massa pemilih untuk memungkinkan PKB mempunyai kursi yang cukup di DPR. Sebenarnya, Mahfud MD adalah tokoh hebat tetapi penampilannya sebagai bakal Capres PKB tidak menonjol. Demikian pula figur Jusuf Kalla yang statusnya masih politisi Partai Golkar langkahnya untuk menjadi Capres PKB bahkan belum ada, bahkan konon terkesan Jusuf Kalla lebih senang berpasangan dengan Jokowi yang diperkirakan akan mudah memenangkan Pilpres 2014. 

Oleh sebab itu, PKB berpendapat seorang tokoh yang popularitas dan elektabilitasnya bisa mempengaruhi popularitas dan elektabilitas PKB hanyalah Rhoma Irama yang meskipun masih berstatus sebagai kader PPP, tetapi dengan tegas telah mengintegrasikan dirinya ke dalam PKB melalui tekadnya untuk menjadi capres PKB.

Figur inilah yang menurut PKB diperlukan karena bisa menarik pemilih yang sebesar-besarnya, yang memungkinkan PKB dapat mewujudkan target minimalnya, sehingga paling tidak cukup kuat untuk menarik partai lain bersedia berkoalisi dengan PKB. Apabila PKB tidak mampu meraih jumlah 20% pemilih sebagai Presidential Threshold. Apalagi, banyak hasil survei yang memperkirakan PKB akan kesulitan memenuhi target suaranya pada Pemilu Legislatif 2014 mendatang.

Jadi PKB sangat memerlukan popularitas Rhoma Irama untuk mewujudkan atau mendongkrak paling tidak target minimal kursi DPR-RI yang ditetapkan oleh PKB. Untuk itu sebagai Capres PKB, Rhoma Irama akan mampu tampil memukau massa pemilih untuk diajak memilih PKB. 

Sedangkan Pilpres adalah strategi kedua yang akan diatur oleh PKB setelah Pemilu Legislatif jelas menunjukkan target minimal tercapai. PKB memang belum menimbang kemampuan dan kompetensi Rhoma Irama untuk memimpin negara, tetapi PKB yakin Rhoma Irama merupakan vote gettersyang luar biasa dalam Pemilu Legislatif April 2014. 

Banyak kalangan juga berpendapat bahwa Rhoma Irama juga harus cerdas dalam memaknai tawaran politik yang disampaikan PKB, karena jangan sampai Rhoma Irama hanya dijadikan “jembatan penghubung” bagi PKB untuk memenuhi electoral threshold dan parliamentary threshold saja



Ketika itu sudah dicapai, ada kemungkinan dengan beragam alasan, PKB akan “meninggalkan” si raja dangdut tersebut. Jika ini terjadi, maka PKB mendapatkan keuntungan berlipat yaitu kadernya banyak menjadi anggota legislatif dan tidak perlu membayar mahal Rhoma Irama, sedangkan Rhoma Irama sendiri hanya “gigit jari”. 

Bang Haji Rhoma Irama harus menyadari bahwa “tidak ada lawan dan kawan sejati dalam politik, yang ada hanyalah kepentingan”. Rhoma Irama harus membaca jeli masalah ini.

Sementara itu tampilnya Mahfud MD secara tiba-tiba diusung oleh PKB daerah Jateng cukup mengejutkan dan memberikan indikasi PKB belum solid dalam menentukan bakal capresnya. Menghadapi situasi yang bisa membingungkan massa PKB tersebut sebaiknya DPP PKB secepatnya mampu menguasai keadaan dan menegaskan bahwa baik Rhoma Irama maupun Mahfud MD kedua-duanya kader potensial dari PKB untuk Capres 2014, dan siapa yang bakal tampil sebagai capres setelah Pemilu Legislatif April 2014 akan ditetapkan kemudian. 

*) Irfani Nurmaliah adalah penulis adalah peneliti muda di Kajian Nusantara Bersatu, Jakarta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar