Rabu, 30 April 2014

Kata Ahok jika Jokowi Kalah Pilpres... / Ganjar: Saya Ketularan Pak Ahok

News / Regional

Ganjar: Saya Ketularan Pak Ahok

Rabu, 30 April 2014 | 14:39 WIB
Tribun Jateng/Humas Pemprov JatengGubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo marah saat menangkap basah para sopir memberikan uang pungli ke petugas jembatan timbang di Batang, Minggu (27/4) malam.

Baca juga


    JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meradang ketika menemukan praktik pungli di jembatan timbang. Amarahnya meluap kepada Dinas Perhubungan dan Komunikasi Informatika Pemprov Jateng.

    Saat ditemui di acara Musrenbangnas di Bidakara, Jakarta Selatan, Rabu (30/4/2014) ini, Ganjar mengaku berguru kepada Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. "Saya ketularan sama Pak Ahok (Basuki) nih marah-marah," kata Ganjar tertawa. 

    Kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) itu mengatakan, dalam memimpin pemerintahan di Jawa Tengah, ia jarang meluapkan amarahnya. Namun, praktik pungli di jembatan, kata dia, membuatnya tak bisa lagi menahan emosi.

    Ganjar mengatakan, bila dibiarkan dan tidak diberi sanksi tegas, praktik pungli akan terus terjadi dan bahkan akan terjadi pada unit lainnya. Terlebih lagi, menurut dia, praktik pungli itu terjadi langsung di depan matanya.

    "Praktiknya itu 'telanjang' ada di depan. Walaupun kita bilang 'jangan dilakukan lagi', kita enggak tahu mereka bakal pungli lagi atau enggak, memang sekali-sekali harus agak keras," kata Ganjar. 

    Lebih lanjut, Ganjar meminta kepada Dishubkominfo Jateng untuk membereskan hal tersebut selama satu pekan. Sebab, Ganjar mengaku, ia sudah banyak menerima aduan warga perihal pungli maupun jalan rusak akibat tonase berlebih di sana.

    Dalam hidupnya, Ganjar menanamkan filosofi untuk dapat membina maupun membinasakan seorang pejabat. Yang terpenting adalah spirit atau semangatnya, penglihatan, barang, dan pengakuan dari oknum tersebut sudah ada.

    "Sekarang tinggal mau perbaikan atau tidak karena jalan di Jawa Tengah itu sudah semakin rusak," kata Ganjar. 

    Seperti diberitakan sebelumnya, Ganjar melihat sendiri praktik pungli saat melakukan inspeksi mendadak di UPT Jembatan Timbang Subah, Kabupaten Batang, Minggu (27/4/2014) malam.

    Saat sidak tersebut, Ganjar mengaku melihat langsung beberapa kernet memberikan uang Rp 10.000 hingga Rp 20.000 atau di bawah denda resmi tertinggi sebesar Rp 60.000 kepada petugas.

    Ganjar juga akan melakukan evaluasi perda yang dinilainya sungguh tidak sempurna dilihat dari dampaknya. Ia juga berencana membahas hal ini dengan anggota dewan serta beberapa daerah lain yang terkait sebab truk-truk yang lewat berasal dari provinsi lainnya.













    News / Megapolitan

    Kata Ahok jika Jokowi Kalah Pilpres...

    Rabu, 30 April 2014 | 09:56 WIB
    ANGGA BHAGYA NUGRAHAGubernur DKI Jakarta, Joko Widodo berbincang dengan Wakil Gubernur Basuki Tjahaja Purnama seusai menandatangani komitmen dan sosialisasi pengendalian gratifikasi di Balaikota, Jakarta Pusat, Selasa (4/3/2014). Provinsi DKI Jakarta menempati posisi tertinggi pelaporan gratifikasi tahun 2013 yang mencapai 970 laporan. Warta Kota/angga bhagya nugraha

    JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama yakin legitimasi Joko Widodo sebagai seorang Gubernur DKI Jakarta tidak akan runtuh meski ia nantinya tidak terpilih menjadi presiden Indonesia.

    Menurut dia, asal tetap fokus membenahi Jakarta, ia yakin warga Jakarta tidak mempermasalahkan keputusan Jokowi yang saat ini maju dalam bursa calon presiden saat baru menjalani masa jabatannya sebagai gubernur selama 1,5 tahun.

    "Cuma masalah malu tidak malu saja. Kalau bisa berhasil benahi Jakarta 2-3 tahun, orang juga akan lupa," kata Basuki saat berbincang di kantor redaksi harian Kompas, Selasa (29/4/2014).

    Selain itu, kata dia, kalaupun nantinya Jokowi masih menjadi gubernur dan presidennya adalah Prabowo Subianto, ia tetap yakin Prabowo akan mendukung program-program Jokowi.

    "Kalau Pak Prabowo jadi presiden, saya yakin dia tidak akan mempersulit (Jokowi) karena kan wakilnya Ahok. Jadi, ya aman-aman saja," ujar pria yang akrab disapa Ahok itu.

    Pemilu Presiden 2014 diyakini hanya akan memunculkan nama Jokowi dan Prabowo sebagai kandidat calon. Namun, saat ini baru Jokowi yang hampir dapat dipastikan maju karena telah mendapat 25 persen suara seusai deklarasi dukungan dari Partai Nasional Demokrat beberapa waktu lalu. Sementara Prabowo masih mencari dukungan partai lain karena persentase yang dimiliki partainya hanya sekitar 12 persen. Untuk bisa maju mencalonkan diri, Prabowo harus bisa menggaet minimal dua partai menengah sebagai teman koalisi.

    Ikuti perkembangan berita ini dalam topik:







    Berbagi Buku untuk Sahabatku Dorong Minat Baca

    Pada era globalisasi informasi, aktivitas membaca merupakan sesuatu yang esensial untuk membentuk perilaku pelajar. Tidak hanya menyerap informasi, membaca juga dapat membuat seseorang memperluas lingkup ilmu pengetahuan serta menumbuhkan ide-ide segar.
    Antusiasme pelajar SDN Sukaraja 01 dan 03 Kabupaten Bogor untuk mengikuti kegiatan BRI Peduli Berbagi Buku untuk Sahabatku.
    Sekilas aktivitas membaca merupakan hal yang sederhana. Namun, pengaruh buku bacaan, baik buku pelajaran maupun buku lainnya, cukup signifikan terhadap peningkatan pola pikir pelajar.
    Masalah klasik di Indonesia adalah rendahnya minat baca. Minat baca yang rendah, khususnya di kalangan pelajar, bisa berdampak pada buruknya terhadap kualitas pendidikan di Indonesia. Rendahnya kualitas pendidikan berimplikasi pada minimnya kemampuan SDM dalam mengelola masa depan. Masalah minat baca yang rendah ini salah satunya dipengaruhi minimnya kualitas fasilitas pendukung, misalnya perpustakaan di sekolah.
    Koleksi buku yang tidak memadai menjadi salah satu akar permasalahannya. Mayoritas koleksi perpustakaan sekolah hanya buku-buku paket atau buku bacaan, yang kondisinya sudah tidak laik baca. Akibatnya, perpustakaan sekolah menjadi kurang populer. Menyadari hal tersebut, pada ulang tahun ke-117 tahun 2013 lalu, kegiatan BRI Peduli Buku untuk 117 Sahabatku turut berpartisipasi dengan menambah koleksi buku di beberapa perpustakaan sekolah.
    “Ada sekitar 117 perpustakaan sekolah, baik tingkat sekolah dasar maupun sekolah menengah pertama di seluruh Indonesia yang mendapat tambahan koleksi buku dari BRI,” ujar Sekretaris Bank BRI Budi Satria.
    Budi menambahkan, program bertajuk Buku untuk 117 Sahabatku juga mengajak masyarakat turut berpartisipasi. Caranya dengan mekanisme pembukaan rekening baru atau setor tunai Tabungan BRI Junior dengan nominal Rp 500.000 dan atau kelipatannya, BRI mengeluarkan nominal Rp 10.000 atau kelipatannya untuk pengadaan buku pelajaran atau bacaan yang disumbangkan untuk 117 sekolah.
    “Total dana untuk mendukung kegiatan tersebut sebesar Rp 5,5miliar. Masing-masing sekolah mendapatkan 250 buku, baik buku pelajaran maupun buku penunjang pelajaran,” imbuh Budi.

    Terus berbagi buku

    Melihat respons positif dari berbagai pihak, awal April 2014, BRI menggalakkan kembali program serupa dengan tajuk “Berbagi Buku untuk Sahabatku”. Sebagai permulaan, ada sekitar 1.158 buku yang merupakan sumbangan dari pekerja KP BRI telah diberikan kepada perpustakaan SDN Sukaraja 01 dan 03 Kabupaten Bogor, baik buku pelajaran maupun buku bacaan. Dalam kegiatan BRI Peduli Berbagi Buku untuk Sahabatku, BRI mengerahkan puluhan pekerjanya untuk turut membantu membagikan buku-buku tersebut.
    “Buku yang dibagikan berjumlah 1.158 terdiri dari 574 buku pelajaran dan 584 buku bacaan dan melibatkan 40 orang pekerja yang mewakili 35 divisi dari kantor pusat untuk ikut menyerahkan buku-buku tersebut,” tutur Budi.
    Sementara itu, Kepala Sekolah SDN Sukaraja 03 H Muhammad Yamin Spd didampingi oleh Wakasek SDN Sukaraja 01 Engkus Kusnadi Spd, mengucapkan terimakasih kepada BRI yang telah berkiprah nyata dalam mendukung pengembangan pendidikan di sekolahnya.
    “Bantuan yang telah diberikan BRI banyak memberikan manfaat bagi pendidikan. Pihak sekolah bersama para murid akan menjaga dan merawatnya dengan baik,” ungkap H Yamin.
    “Semoga program BRI Peduli Pendidikan bisa ditiru oleh perusahaan-perusahaan lain, sebagai bagian dari tanggungjawab perusahaan dalam membangun pendidikan,” ujar Engkus.
    Senada dengan pihak sekolah, Budi berharap bantuan ini bisa melengkapi khazanah buku-buku di perpustakaan sekolah sekaligus menambah pilihan bacaan bagi siswanya. Budi mengungkapkan, rencananya program ini akan dilanjutkan setiap tiga bulan di kantor wilayah dan kantor cabang BRI seluruh Indonesia. Penyelenggaraan selanjutnya akan dilaksanakan pada bulan Juni hingga menjelang HUT BRI Desember mendatang. Budi melanjutkan, kegiatan BRI Peduli Berbagi Buku untuk Sahabatku diharapkan dapat ikut meningkatkan kualitas pendidikan bagi anak-anak Indonesia, seperti di SDN Sukaraja 01 dan 03 Kabupaten Bogor.
    “Jika kualitas pendidikan semakin bagus, anak-anak juga akan mendapatkan kesempatan pendidikan lebih baik karena mereka yang akan meneruskan perjalanan bangsa,” pungkas Budi. 

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar